Informasi yang tertera di bawah ini sesuai dengan kondisi saat artikel dipublikasikan.
Gunung Bromo Malang adalah salah satu destinasi wisata wajib di Indonesia. Kemegahan Bromo bukan hanya diakui oleh wisatawan lokal, namun juga ribuan wisatawan mancanegara yang berbondong-bondong datang ke sana untuk menikmati sunrise Bromo. Tidak heran jika kemudian pemerintah Indonesia pun menobatkan Gunung Bromo Malang sebagai salah satu dari 10 Bali baru di tanah air.
Meski sudah populer seantero negeri, wisata ke Gunung Bromo Malang butuh persiapan tersendiri. Selain karena lokasinya yang cukup jauh dari pusat keramaian, kondisi alamnya pun tidak boleh diremehkan. Supaya liburan kamu ke Bromo lancar, setidaknya ada 5 hal yang perlu kamu perhatikan ketika merencanakan perjalanan ke sana.
Rute dan akses menuju Gunung Bromo
Kawasan Gunung Bromo berada di 4 Kabupaten, yakni Malang, Probolinggi, Pasuruan, dan Lumajang. Dari ketiga daerah ini, ada 3 jalur yang biasa ditempuh oleh wisatawan untuk menuju Gunung Bromo, yakni sebagai berikut:
- Surabaya - Tongas Probolinggo - Sukapura - Cemoro Lawang - Bromo
- Surabaya - Pasuruan - Tosari - Wonokitri - Bromo
- Malang - Tumpang - Gubuglakah - Ngadas - Jemplang - Bromo
Rute yang paling mudah ditempuh adalah lewat Pasuruan dan Probolinggo, sementara rute lewat Malang menyajikan pemandangan yang lebih indah. Meskipun begitu, medan sepanjang rute Malang ini cukup menantang dengan tanjakan terjal dan jalanan yang sempit. Pertimbangkan kembali aspek keamanan ya, apalagi jika kamu menyetir tanpa supir atau pemandu. Atau ambil saja jalan pintas dengan menggunakan jasa operator wisata supaya kamu tidak perlu memikirkan perjalanan.
Waktu tempuh perjalanan dan penginapan
Jarak Gunung Bromo dari ketiga titik awal perjalanan ini berkisar antara 60-80 km. Artinya, butuh sekitar 2-3 jam perjalanan darat jika kamu menginap di salah satu kota tersebut. Agar kamu bisa melihat matahari terbit di Penanjakan 1, artinya kamu harus tiba di sana sekitar pukul 4.00. Otomatis, kamu harus berangkat dini hari dari hotel.
Kalau kamu tidak ingin berangkat dini hari, kamu bisa menginap di homestay di lereng Bromo. Dengan begitu, perjalanan menuju Penanjakan 1 bisa ditempuh hanya dengan 30 menit. Namun perlu diingat bahwa fasilitas yang ada di homestay ini agak terbatas.
Pakaian yang dikenakan
Ketika berkunjung ke Gunung Bromo Malang untuk melihat matahari terbit, kamu sudah pasti harus menyiapkan pakaian tebal agar tetap hangat. Namun yang kerap dilupakan adalah setelah matahari terbit, cuaca di Gunung Bromo pun terbilang cukup terik mengingat lokasinya berada di ketinggian. Jadi, sebaiknya kamu pun mengenakan pakaian yang menyerap keringat serta kacamata hitam atau topi untuk melindungi diri dari teriknya cahaya matahari. Jangan lupa gunakan tabir surya juga ya.
Memilih tempat untuk melihat sunrise
Penanjakan 1 memang spot paling populer untuk melihat sunrise di Gunung Bromo. Konsekuensinya, tempat ini kerap disesaki oleh wisatawan, bahkan sejak jam 3.00 pagi, untuk mendapatkan spot terbaik. Padahal, keindahan sunrise Bromo bukan hanya bisa dinikmati dari sini. Selain Penanjakan 1, ada juga beberapa spot sunrise Bromo lain yang bisa kamu kunjungi. Beberapa di antaranya adalah Puncak Penanjakan, Bukit Kingkong, Pos Dingklik, dan Bukit Cinta.
Susunan itinerary
Cuaca Gunung Bromo yang dingin kerap membuat kita tidak berkeringat. Meski begitu, bukan berarti kamu tidak keluar banyak tenaga ketika berkunjung ke sana. Jalan menanjak, naik mobil dengan jalur yang tidak mulus, hingga bangun pagi buta harus kamu lalui untuk mendapatkan pengalaman liburan di Bromo. Karenanya, jangan memaksakan diri untuk memasukkan banyak jadwal ketika liburan ke sana. Bila perlu, dedikasikan satu hari penuh hanya untuk menikmati Gunung Bromo.
Dengan persiapan yang tepat, kamu pun bisa menikmati liburan ke Gunung Bromo dengan lebih maksimal. Simak juga beberapa referensi liburan ke Bromo lainnya dalam artikel berikut ini: