Kondisi di bawah ini sesuai dengan saat artikel dipublikasikan.
Artikel ini merupakan sebuah tribute untuk Rumah Makan Inggil atau banyak juga dikenal sebagai Inggil Museum Resto. Tahun 2020 lalu, sayangnya karena hantaman Covid-19, rumah makan yang berada di Jl. Gajahmada No 4, Kiduldalen, Malang, Jawa Timur ini terpaksa tutup secara permanen.
Namun, setelah melakukan penelusuran melalui mesin pencari di internet, rumah makan Inggil ini pindah ke daerah Tumpang dengan area yang lebih luas dan masih mengusung tema restoran dan museum. Semoga setelah pandemi ini berakhir, para pejalan bisa berkunjung ke lokasi yang baru :)

Kredit: Nova Pohan
P.S. Beberapa artikel ini bisa jadi rujukan kamu untuk berwisata kuliner:
Rumah Makan Inggil
Kredit: Nova Pohan
Rumah Makan Inggil yang pernah saya singgahi adalah sebuah restoran dengan konsep museum. Jadi, selain menyantap makanan para pengunjung bisa sekaligus belajar sambil melihat koleksi museum yang sangat beragam. Mulai dari album musisi yang berbentuk kaset (Gen Z dan Gen Alpha perlu lihat nih), berbagai macam jenis topeng khas kebudayaan Jawa, foto-foto event bersejarah di Malang, bahkan model-model mesin jahit maupun telepon tempo dulu pun tersedia di sini.
Inggil museum resto memang selalu menjadi langganan para wisatawan karena lokasinya yang strategis dekat dengan stasiun, alun-alun, serta museum Malang Tempoe Doeloe sehingga biasanya menjadi kesatuan jika ada yang ingin berwisata sejarah kota Malang.

Kredit: Nova Pohan
Menu-menu di rumah makan Inggil ini pun sangat beragam. Mulai dari makanan khas Malang seperti rawon, sayuran, ayam, dan ada juga menu seafood. Malam itu pilihan menu jatuh ke menu ayam, tempe, tahu penyet serta cah kangkung ditemani dengan tahu petis dan wedang ronde karena malam itu Malang agak dingin. Sederhana memang, namun sangat nyaman di perut dan lidah. Untuk harganya juga terbilang ramah di kantong mengingat biasanya rumah makan yang mengusung tema seperti ini biasanya harganya jauh lebih mahal.

Kredit: Nova Pohan
Ketika kami berkunjung malam itu, kebetulan ada pertunjukan seni gamelan dan juga sinden yang membawakan lagu-lagu Jawa di atas panggung di dalam rumah makan Inggil. Hal tersebut membuat kami ingin berlama-lama duduk lesehan di dalam resto sambil menyantap makanan yang disajikan.

Kredit: Nova Pohan
Selain museum, di luar restoran juga terdapat toko kecil yang menjual suvenir atau pernak-pernik berbau kota Malang yang bisa dibawa untuk oleh-oleh. Pengalaman makan kami di rumah makan ini sungguh membuat kenangan yang membekas hingga saat ini karena benar-benar membuat kenyang tidak hanya di perut, tetapi juga di otak, mata, serta hati :)
Yuk, gabung dengan Tribes by HHWT! :)
Pandemi Covid-19 membuat kita tidak bisa bepergian, karena itulah kami meluncurkan Tribes. Tribes adalah sebuah platformdi mana kamu berbagi foto, video, dan artikel tentang travel, kuliner, dan topik lainnya bersama orang-orang dengan ketertarikan yang sama.
Tribes akan siap pada akhir tahun ini, namun akan menjadi kehormatan bagi kami jika kamu bersedia bergabung lebih awal.
Ada 5 ‘tribes’ utama, yakni kuliner, travel, resep, fashion, dan teknologi. Dengan bergabung dengan Tribes dan mengunggah foto, video, dan cerita, kamu pun berkesempatan mendapatkan penawaran menarik, datang ke undangan media, berkolaborasi dengan brand, hingga jalan-jalan ke luar negeri.
Jika kamu tertarik, mohon mengisi formulir berikut ini:
http://bit.ly/HHWTTribesID
Setelah kamu mengisi formulirnya, tim kami akan mengontak kamu via grup WhatsApp. Kamu juga bisa mulai berkontribusi dalam bentuk Story (artikel) dan Photo Essay. Berikut linknya:
Story: http://bit.ly/TribesStoryID
Photo essay:http://bit.ly/TribesPhotoStoryID
Terima kasih dan salam dari tim HHWT! :)
Join our channel!Join HHWT’S channel
TL;DR
Save or share this article