Apakah kamu termasuk orang yang merasa kelelahan bahkan hilang nafsu makan usai travelling? Mungkin kamu mengalami post-travel blues atau kerap disebut juga post-vacation blues, post-holiday blues, atau post-travel depression (PTD).
Wajar apabila pasca-liburan, seseorang merasa tersiksa begitu sampai di rumah dan kembali ke rutinitas. Para psikolog menjelaskan beberapa gejala post-travel blues antara lain kelelahan, hilang nafsu makan, nostalgia, dan dalam beberapa kasus bisa berujung depresi. Jet lag juga bisa memperparah gejala ini.

Namun tahukah kamu, sebenarnya post-travel blues bisa dicegah sebelum kamu melakukan perjalanan. Situs Healthline menjjelaskan beberapa di antaranya:
Berbenah rumah sebelum melakukan perjalanan. Kamu akan semakin tersiksa apabila usai liburan, kamu pulang dengan kondisi rumah atau kamar yang berantakan. Oleh karena itu, ada baiknya kamu membereskan tempat tinggal terlebih dahulu agar kembali merasa nyaman saat pulang.
Ada baiknya kamu merapikan semua ruangan, membereskan semua sudut, mengganti seprei, memasang pengharum ruangan, dan lain-lain. Sehingga begitu kamu tiba di rumah, benar-benar feels like home!
Ambil jeda usai liburan dan sebelum memulai kembali rutinitas. Ada baiknya kamu mengambil jeda barang satu atau dua hari sebelum memulai kembali rutinitas. Kamu bisa mencuci baju bekas perjalanan, merapikan kembali tempat tinggal, belanja bulanan, dan lain-lain.
Cara mengatasi post-travel blues
Bagaimana jika kita terlanjur mengalami post-travel blues? Jangan khawatir, ada beberapa cara untuk mengatasinya. Kami merangkumnya untukmu!
1. Mengobrol dengan teman atau keluarga

Hal ini tampak sepele, namun sangat berpengaruh terhadap suasana hatimu. Selain teman dan keluarga dekat, kamu juga bisa memulai percakapan dengan keluarga jauh atau teman yang sudah lama tidak berkomunikasi denganmu.
2. Memperbaiki pola makan

Apakah kamu tipe traveller yang kerap makan segalanya saat liburan? Begitu pulang, cobalah mengatur pola makanmu. Hal ini berpengaruh terhadap suasana hati, kondisi fisik, serta mental kamu lho!
Kebiasaan ini bisa dimulai sejak hari kepulangan. Di pesawat atau perjalanan pulang, minumlah air putih sebanyak mungkin. Cobalah minum sleep supplement agar istirahatmu berkualitas.
3. Bagikan kisah perjalananmu
Buka kembali camera roll dan jurnal perjalananmu. Ingat kembali bagaimana perjalanan terakhirmu sangat menyenangkan, dan kamu akan senang hati untuk mengulangnya kembali beberapa waktu mendatang. Jangan lupa bagikan foto serta kisah perjalanan di blog atau media sosialmu!
4. Tulis ulasan untuk membantu traveller lain
Ulasan mengenai penginapan, restoran, atraksi wisata, dan lain-lain bisa jadi sangat berguna untuk traveller lainnya. Oleh karena itu begitu sampai di rumah, kamu bisa membuka situs pemesanan travel untuk menuliskan ulasan dan pengalamanmu.
5. Cari tempat outdoor

Tak heran kamu merasa jetlag di dalam rumah apabila liburan terakhirmu penuh dengan aktivitas luar ruangan. Oleh karena itu, habiskan waktumu di luar ruangan. Kamu bisa jogging atau bersepeda di taman kota, mencari rooftop caféyang cantik, atau trekking di Sentul misalnya.
6. Rencanakan perjalanan berikutnya

Hal ini cukup efektif untuk “menyembuhkan” post-travel blues. Kamu bisa merencanakan perjalanan selanjutnya, baik ke destinasi yang dekat maupun jauh. Sebelum itu coba cek kalender hari libur, cuti bersama, dan long weekend tahun 2021.
7. Kunjungi psikolog/ terapis
Apabila post-travel blues kamu tidak kunjung usai dan mengganggu produktivitas, jangan ragu untuk hubungi terapis atau psikolog. Mereka akan membantumu dalam hal ini, agar kamu tidak terus-menerus dirundung kesedihan pasca travelling.
Ingat, kamu masih bisa travelling dalam beberapa waktu mendatang. Namun di masa pandemi ini, jangan lupa untuk menjadi responsible traveller alias wisatawan yang bertanggungjawab. Selamat kembali beraktivitas, dan selamat merencanakan lburan berikutnya! :)
Join our channel!Join HHWT’S channel