Loading

Panduan I'tikaf di Masjid, Niat, Doa, dan Tata Caranya

Panduan I'tikaf di Masjid, Niat, Doa, dan Tata Caranya

Informasi yang tertera di bawah ini sesuai dengan kondisi saat artikel dipublikasikan. Bulan Ramadan adalah momen bagi umat Muslim untuk beribadah sebanyak-banyaknya. Selain berpuasa, menjalankan shalat sunnah, dan membayar zakat, salah satu ibadah yang juga kerap dilakukan adalah i'tikaf. I'tikaf biasanya dilakukan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Hal ini sejalan dengan kebiasaan Rasulullah SAW yang tertuang dalam hadis:

Dari Aisyah RA, “Rasulullah melakukan i’tikaf setiap bulan Ramadhan selama sepuluh hari, maka ketika di tahun menjelang wafatnya, Rasulullah beri’tikaf dua puluh hari. Dan istri-istrinya beri’tikaf setelah itu,” (HR. Bukhori dan Muslim)

Apa itu i'tikaf?

Menurut sumber dari Kementerian Agama, i;tikaf adalah aktivitas berdiam diri di masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. I'tikaf merupakan salah satu amalan di bulan Ramadan yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW. Ada sejumlah keutamaan i'tikaf yang membuatnya menjadi amalan yang istimewa. Salah satunya adalah dijauhkan dari api neraka.

Dari ibnu Abbas RA: “Barang siapa beri’tikaf satu hari karena mengharap keridhoan Allah, Allah akan menjadikan jarak antara dirinya dan api neraka sejauh tiga parit, setiap parit sejauh jarak timur dan barat” (HR. Thabrani, Baihaqi dan dishohihkan oleh Imam Hakim)

Selain itu, sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Khatib dan Ibu Syahin pun menyatakan umat Muslim yang beri'tikaf dari wakti Maghrib hingga Isya di masjid, tanpa berbicara, dan hanya shalat serta membaca Al Quran akan dijanjikan surga oleh Allah SWT. Dengan i'tikaf, seseorang pun akan lebih banyak beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga berkesempatan mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar.

Niat i'tikaf

Selayaknya ibadah lainnya, i'tikaf pun dimulai dengan niat. Dikutip dari halaman NU Online, bacaan niat i'tikaf adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ مَا دُمْتُ فِيهِ

Nawaitu an a‘takifa fī hādzal masjidi mā dumtu fīh.

Artinya: "Saya berniat i'tikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya." Selain itu, ada pula lafal niat i'tikaf lain yang juga sering digunakan, yakni sebagai berikut:

نَوَيْتُ الاِعْتِكَافَ فِي هذَا المَسْجِدِ لِلّهِ تَعَالى

Nawaitul i’tikāfa fī hādzal masjidi lillāhi ta‘ālā.

Artinya: “Saya berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah SWT.”

Tata cara i'tikaf

Setelah membaca niat dalam hati, kamu bisa mulai beri'tikaf di masjid. Agar ibadah kamu khusyuk dan diterima oleh Allah SWT, jangan lupa untuk mengikuti adab dan ketentuan beriut ini:

  • Luruskan niat karena Allah SWT.
  • Fokus, putuskan sementara koneksi dengan dunia luar untuk beribadah.
  • Tidak keluar dari masjid, kecuali untuk melaksanakan kewajibannya.
  • Menjaga ibadah sunnah pagi dan sore, seperti berzikir, shalat dhuha, dan shalat sunnah lainnya.
  • Berupaya untuk shalat tepat waktu.
  • Memperbanyak amalan sunnah seperi membaca Al Quran, berzikir.
  • Sedikit makan dan minum agar melembutkan hati dan tidak membuang waktu.
  • Menjaga kebersihan dan kesucian dengan berwudhu.

Simak juga rekomendasi seputar Ramadan lainnya dalam artikel berikut ini:

Join our channel!Join HHWT’S channel

HHWT TelegramHHWT TelegramTelegramHHWT WhatsAppHHWT WhatsAppWhatsApp